Umur Candi Bawah Laut Bisa Dilihat dari Warnanya

01 Oktober, 2010

Jakarta - Foto candi bawah laut yang beredar di Twitter membuat banyak orang tercengang. Apakah objek yang difoto benar-benar ada dan merupakan situs bersejarah peninggalan masa lalu atau sengaja dimirip-miripkan?

Umur candi bisa dilihat dari warna candi tersebut. Bila berwarna hijau karena tertutup lumut, maka usia objek baru beberapa tahun. Namun bila objek berwarna putih lantaran tertutup karang artinya sudah berusia ratusan atau bahkan ribuan tahun.

"Kalau hijau masih baru. Kalau sudah lama akan dihinggapi kerang jadi putih-putih kayak bunga karang. Makin banyak karangnya berarti makin lama. Kalau nggak ada (karang) berarti baru," kata arkeolog senior Prof Dr Mundardjito saat dihubungi detikcom, Rabu (4/8/2010).

Menurut dia, bila benar ada candi yang terkubur di laut karena tsunami atau karena pulau tenggelam, maka bangunan tidak akan utuh. Akan ada retakan di sana-sini dan bahkan ada bagian yang patah. Apalagi bila sudah tertutup karang, maka bentuk bangunan yang asli tidak akan terlihat jelas.

"Kalau bangunannya masih utuh berarti baru. Kalau ada yang mirip Ariel, bisa jadi ada juga yang mirip candi. Sengaja dibangun dimirip-miripin. Ada yang memang sengaja dibikin orang atau dengan teknologi," sambung pria yang dikenal sebagai Bapak Arkeolog Indonesia ini.

Disampaikan dia, pura di Bali maupun sebagian besar candi di Jawa Timur dibuat dengan bahan dasar batu bata. Batu bata lebih lapuk daripada batu, sehingga kemungkinan kecil bangunan batu bata dari zaman dulu akan tetap bertahan di bawah laut.

Sementara itu telah terlacak bahwa foto yang beredar di Twitter itu diambil dari perairan Pemuteran, Buleleng, Bali. Di kawasan itu tengah berlangsung proyek pelestarian karang laut.
(vit/nrl)

0 komentar:

Posting Komentar